Cendet termasuk salah satu jenis burung kicauan yang digemari semua kalangan, termasuk kaumania pemula. Jika cendet dirawat secara benar, apalagi sejak trotolan maupun bakalan, tentu saat dewasa akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Memang tak mudah melakukannya, karena banyak upaya yang harus ditempuh. Berikut ini tips memoles potensi cendet trotolan dan bakalan agar makin mempesona.
Cendet memiliki suara kicauan yang nyaring dan bervariasi. Burung pemangsa ini juga punya gaya berkicau sangat khas, yaitu berdiri tegak di atas tangkringan sambil mengeluarkan kicauannya yang memukau. Bukan hanya itu, cendet juga mudah beradaptasi dan cepat jinak, sehingga disukai para kicaumania.
Merawat cendet yang masih anakan / trotolan tentu membutuhkan penanganan yang tepat, agar setelah dewasa bisa memiliki kualitas suara yang bagus dengan mental yang baik. Hal yang sama juga terjadi pada burung bakalan / muda hutan. Penanganan secara tepat dapat menjadikannya lebih rajin berbunyi.
Lalu, bagaimana perawatan cendet trotolan dan bakalan yang tepat?
Secara umum, perawatan cendet trotolan dan bakalan tidak terlalu jauh berbeda. Burung pada kedua fase ini sama-sama membutuhkan perawatan intensif agar hasilnya dapat dirasakan secara maksimal.
Dari beberapa pola rawatan yang diterapkan, pemilihan dan pemberian pakan menjadi faktor yang sangat penting. Meski begitu, ada perbedaan pola makan antara cendet trotolan dan cendet dewasa.
Cendet trotolan membutuhkan pakan dengan kandungan protein lebih tinggi, untuk membantu perkembangannya. Kebutuhan protein bisa berasal dari pakan tambahan / extra fooding (EF) hewani seperti jangkrik, belalang, ikan, katak, dan sebagainya. Pemberian pakan yang cukup dapat mencegah cendet trotolan menampilkan perilaku miyik / manja yang bisa mengganggu proses pemasterannya.
Hal serupa juga diterapkan pada burung cendet muda hutan / bakalan. Pemberian EF secara cukup bisa mencegah burung mengalami stres. Seperti diketahui, stres pada cendet bisa memicu perilaku buruk seperti salto, cabut bulu, bahkan miyik. Selain itu, burung yang selalu tercukupi pakan tambahannya biasanya makin rajin berkicau.
Selain EF, cendet juga membutuhkan asupan lain seperti multivitamin seperti BirdVit, terutama untuk menjaga staminanya. Multivitamin dapat diberikan tiga kali seminggu. Pemberian multivitamin juga dapat mencegah burung berperilaku salto dan miyik.
Perawatan harian yang dilakukan secara teratur, didukung interaksi antara pemilik dan burung ketika memberikan pakan tambahan, dapat membantu proses penjinakan cendet bakalan. Jika burung sudah jinak, mentalnya pun akan terbentuk secara bertahap sehingga burung menjadi lebih berani dan rajin bunyi.
Perawatan lainnya yang tidak boleh dilewatkan saat cendet masih anakan / trotolan adalah melakukan pemasteran. Program pemasteran diperlukan agar setelah dewasa, cendet mempunyai suara kicauan lebih bervariasi. Selain itu, cendet muda juga akan memudahkan kita mencetak karakternya sesuai dengan suara masteran yang diinginkan.
Pemasteran pada cendet bakalan juga diperlukan agar nantinya burung tidak sering “ngetet” / mengeluarkan suara aslinya yang keras. Pemasteran juga bisa memancing cendet lebih rajin berbunyi. Pemasteran pada cendet bakalan umumnya dilakukan dengan mengerodong sangkarnya, lalu diperdengarkan suara masteran atau didekatkan pada burung masteran yang bersuara gacor.
Berdasarkan pengalaman para cendet mania, burung yang dimaster sejak anakan / trotolan akan lebih cepat gacor ketimbang burung yang dimaster saat dewasa. Hal itu disebabkan anakan / trotolan cendet cenderung lebih mudah menyerap suara-suara yang didengarnya, tanpa terganggu hal-hal lain sebagaimana terjadi pada cendet dewasa.
Demikian ulasan mengenai ara memoles potensi cendet trotolan dan bakalan agar makin mempesona, Semoga bermanfaat.
Saturday, 18 March 2017
Monday, 6 March 2017
Kenali Lomba Burung Berkicau Standar KM
JAKARTA, KM – Lomba Burung berkicau adalah salah satu wujud kontribusi dan partisipasi KM di dunia burung berkicau, yang tidak lain demi silaturahmi warga kicaumania dari berbagai macam budaya, adat, agama, politik yang merupakan salah satu dari visi dan misi KM.
Lomba-lomba KM selama setahun adalah HUT KM (Kicaumania Cup), Duta KM Cup, dan Lomba Skala Regional yang dilaksanakan secara insidential misalnya Lebaran KM, Pemilu KM, dan lainnya.
Walau KM terbilang jarang mengadakan lomba, namun KM komit ingin menegakkan lomba burung yang benar-benar fairplay, tidak pandang kicaumania pemula atau senior di lomba, semua mempunyai kesempatan yang sama, kalau memang burungnya layak menjadi juara, ya harus dijuarakan.
Untuk mengadakan lomba burung berkicau baik lomba yang diadakan oleh KM sendiri atau kerja sama dengan pihak lain, KM mempunyai standar Lomba Burung KM demi terciptanya lomba burung berkicau yang teratur, tertib, fair play, dan seobyektif mungkin sesuai dengan idaman kicaumania semuanya.
Screening Juri
Screening atau pemilihan juri ini dilakukan untuk juri-juri yang bertugas mempunyai kredibiltas serta reputasi yang bagus di mata semua kalangan kicaumania. Juri harus profesional dalam bertugas serta tidak ber-KKN di dalam lomba.
Screening juri dilakukan oleh Koordinator Juri dan Lomba KM beserta timnya, yang dikonsultasikan dengan Ketua KM.
“Tidak ada manusia yang sempurna, begitupun juri, namun kami selalu berusaha mencari juri-juri yang mempunyai nilai reputasi terbaik di mata pelomba yang benar-benar main lomba burung murni,” ujar Yogi Prayogi (CJ) yang kini menjabat sebagai Dewan Penasehat KM.
Pengaturan Juri di Setiap Kelas
Ini point terpenting, dimana Event Organizer (EO) kadang kurang memperhatikan masalah pengaturan juri di kelas-kelas tertentu, dimana pengaturan diserahkan full ke Juri, dan akan menimbulkan potensial KKN dengan pemain.
Pengaturan juri di setiap kelas terhadap juri yang bertugas, KM akan mengatur tersendiri yang diatur oleh Team Lomba KM, dan pengaturan ini sangat rahasia, sehingga juri tidak tahu akan tugas di kelas apa.
Pemasangan Korlap Panitia atau Pengawas KM
Hampir sebagian besar EO tidak mengurusi dalam penjurian, melainkan diserahkan kepada juri atau korlap yang bertugas. Ini memberi peluang kepada juri/korlap KKN dengan pemain, apabila juri-juri yang bertugas mempunyai mental yang tidak bagus. Peluang inilah yang sering dilakukan oleh juri sehingga terjadi KKN di lomba.
“Jangan diartikan kami panitia intervensi dengan Juri, namun korlap panitia mempunyai tugas yang jelas. Dengan pengawasan yang jelas maka setidaknya lomba akan tercapai at least 90% fairplay,” jelas CJ.
Di dalam lomba-lomba KM, dipertegas sejak CJ menajdi Ketua KM di era 2012-2014, KM menempatkan korlap panitia agar ada nilai pembanding antara juri yang bertugas dan korlap panitia KM.
“Terbukti lomba-lomba KM selalu sukses, yang minim protes dan cenderung fairplay,” ujarnya.
Agar tidak terjadi tumpang tindih di lomba, jelas CJ, maka tugas Korlap Panitia KM ini meliputi; Korlap Panitia ditugaskan oleh Koordinator dan Chief Lomba KM dan bertanggung jawab kepada Koorodinator Lomba/Juri dan Chief Juri KM, mengawasi jalannya lomba burung agar tercapai yang fairplay, ikut menilai jalannya lomba burung dan melaporkannya pada Korlap Lomba Burung saat itu.
“Korlap Panitia dilarang kontak dengan Juri Lomba, karena akan menggangu jalannya penjurian,” jelas CJ.
Kemudian, lanjut CJ, memantau burung-burung yang kerja namun juri tidak sempat memantaunya. Mengawasi juri-juri yang bertugas yang disinyalir KKN dengan panitia, dengan menilai burung-burung yang tidak bekerja namun juri berusaha menjadikan juara.
“Apabila diindikasikan ada unsur KKN atau tidak profesional, maka Koordinator Lomba/Juri KM memberikan peringatan melalui Manajer Juri yang bertugas,” ujarnya.
Dan apabila juri bekerja tidak profesional dan sudah diperingatkan, maka Koordinator Juri/Lomba KM yang berkoordinasi dengan Ketua berhak memberhentikan juri yang bertugas tersebut melalui manajernya.
Peraturan Lomba KM
Lomba KM wajib menggunakan “Peraturan Lomba KM”, dimana lomba KM ini sudah diterapkan di beberapa lomba KM, terutama dimulai dari Lomba HUT KM VI di Ungaran, Lomba Lebaran KM, Lomba Duta KM CUP II, KM CUP 2013, Pemilu KM Cup, Walikota Depok Cup, hingga yang terakhir KM Cup VIII Surabaya.
“Peraturan ini bukan bermaksud untuk mempersulit pelomba di KM, namun demi ketertiban dan bertujuan untuk menegakkan lomba agar berjalan lancar dan tertib sehingga lomba akan fairplay sesuai idaman kicaumania semuanya,” tutur CJ.
Setiap Lomba KM akan diumumkan di web www.kicaumania.or.id serta akan disebarkan kepada pelomba di event lomba KM. Peraturan Lomba KM akan selalu diupdate sesuai dengan masukan para kicaumania, KM selalu terbuka dan siap menerima masukan.
Jarak Pagar
Jarak pagar sangat membantu ketertiban lomba, terlalu dekat akan mengakibatkan pelomba cenderung berteriak dengan kencang sehingga mengganggu kinerja penjurian. Jarak pagar untuk lomba nasional atau regional adalah minimal 10 meter (semakin jauh semakin bagus), dan latberan sekitar 6 meter.
Tiket Gosok
Tiket gosok untuk lomba nasional dan regional wajib diadakan demi terciptanya fairplay. Koordinator Lomba/Juri KM mengawal ticketing ini dari mulai pembuatan sampai pendistribusian ke peserta lomba.
“Agar benar-benar fairplay maka, pengocokan dilakukan di lapangan dan disaksikan minimal oleh 10 peserta lomba,” papar CJ.
Perekap
Perekap atau perumus hasil penjurian yang dilakukan oleh orang di luar KM wajib didampingi oleh internal KM. Hal ini untuk menghindari adanya kecuarangan penambahan nilai mentok atau menghindari burung yang tidak layak diikutkan masuk daftar juara.
Nominasi
Model nominasi ini bertujuan untuk menyeleksi burung yang layak masuk juara 1-3. Dalam nominasi ini, setiap juri mencari maksimal 3 burung terbaik untuk diajukan kepada petugas nominasi. Dari hasil pengumpulan nominasi, maka akan didapatkan burung-burung yang layak masuk juara 1-3.
“Model nominasi Lomba Burung KM yang menggunakan juri independent bisa menggunakan nominasi tertutup atau terbulka. Masalah ini kita serahkan ke Koordinator Juri/Lomba KM untuk pengaturannya,” jelas CJ.
Dari hasil nominasi, maka akan dilakukan pembandingan burung-burung yang layak juara. Nominasi adalah bagus karena untuk mengantisipasi juri yang nyelonong menjuarakan burung tertentu.
Ketegasan
Semua pelomba adalah teman, biasanya panitia mempunyai rasa tidak enak dalam menegakkan peraturan, misalnya menancapkan bendera PERINGATAN atau Bendera DISKUALIFIKASI. KM akan menempatkan teman-teman Duta KM yang bertugas di TNI untuk membantu jalannya lomba ini sehingga ketegasan benar-benar dilaksanakan, terutama yang teriak.
Pengurus dan Panitia/Juri Dilarang Menurunkan Burung
Pengurus inti KM: Ketua/Waka, Sekjend, Koordinator Juri/Lomba KM, Chief Juri , Chief Lomba KM, Semua panitia yang terlibat di Lomba KM, serta Juri dan Korlap dilarang menurunkan burungnya di Lomba KM.
Ini untuk menghindari pemikiran negatif pelomba lainnya, walau seandainya burung panitia, juri dan korlap bisa juara adalah murni, KM tetap melarang, dan pelarangan ini dimasukan dalam Peraturan Lomba KM.
Demikian standar Lomba KM terutama bagi yang ingin bekerja sama dengan KM dalam mengadakan lomba burung berkicau agar memahami. KM juga sudah mempunyai Job Deskripsi dan Standard Operasional Prosedure (SOP) KM.
Peraturan lomba ini bagi KM bukanlah target organisasi, hal ini demi terciptanya lomba yang baik, teratur, dan minim KKN serta fairplay sesuai idaman kicaumania Indonesia.
Sumber : http://www.kicaumania.or.id/kenali-lomba-burung-berkicau-standar-km-yuk/
Lomba-lomba KM selama setahun adalah HUT KM (Kicaumania Cup), Duta KM Cup, dan Lomba Skala Regional yang dilaksanakan secara insidential misalnya Lebaran KM, Pemilu KM, dan lainnya.
Walau KM terbilang jarang mengadakan lomba, namun KM komit ingin menegakkan lomba burung yang benar-benar fairplay, tidak pandang kicaumania pemula atau senior di lomba, semua mempunyai kesempatan yang sama, kalau memang burungnya layak menjadi juara, ya harus dijuarakan.
Untuk mengadakan lomba burung berkicau baik lomba yang diadakan oleh KM sendiri atau kerja sama dengan pihak lain, KM mempunyai standar Lomba Burung KM demi terciptanya lomba burung berkicau yang teratur, tertib, fair play, dan seobyektif mungkin sesuai dengan idaman kicaumania semuanya.
Screening Juri
Screening atau pemilihan juri ini dilakukan untuk juri-juri yang bertugas mempunyai kredibiltas serta reputasi yang bagus di mata semua kalangan kicaumania. Juri harus profesional dalam bertugas serta tidak ber-KKN di dalam lomba.
Screening juri dilakukan oleh Koordinator Juri dan Lomba KM beserta timnya, yang dikonsultasikan dengan Ketua KM.
“Tidak ada manusia yang sempurna, begitupun juri, namun kami selalu berusaha mencari juri-juri yang mempunyai nilai reputasi terbaik di mata pelomba yang benar-benar main lomba burung murni,” ujar Yogi Prayogi (CJ) yang kini menjabat sebagai Dewan Penasehat KM.
Ini point terpenting, dimana Event Organizer (EO) kadang kurang memperhatikan masalah pengaturan juri di kelas-kelas tertentu, dimana pengaturan diserahkan full ke Juri, dan akan menimbulkan potensial KKN dengan pemain.
Pengaturan juri di setiap kelas terhadap juri yang bertugas, KM akan mengatur tersendiri yang diatur oleh Team Lomba KM, dan pengaturan ini sangat rahasia, sehingga juri tidak tahu akan tugas di kelas apa.
Pemasangan Korlap Panitia atau Pengawas KM
Hampir sebagian besar EO tidak mengurusi dalam penjurian, melainkan diserahkan kepada juri atau korlap yang bertugas. Ini memberi peluang kepada juri/korlap KKN dengan pemain, apabila juri-juri yang bertugas mempunyai mental yang tidak bagus. Peluang inilah yang sering dilakukan oleh juri sehingga terjadi KKN di lomba.
“Jangan diartikan kami panitia intervensi dengan Juri, namun korlap panitia mempunyai tugas yang jelas. Dengan pengawasan yang jelas maka setidaknya lomba akan tercapai at least 90% fairplay,” jelas CJ.
Di dalam lomba-lomba KM, dipertegas sejak CJ menajdi Ketua KM di era 2012-2014, KM menempatkan korlap panitia agar ada nilai pembanding antara juri yang bertugas dan korlap panitia KM.
“Terbukti lomba-lomba KM selalu sukses, yang minim protes dan cenderung fairplay,” ujarnya.
Agar tidak terjadi tumpang tindih di lomba, jelas CJ, maka tugas Korlap Panitia KM ini meliputi; Korlap Panitia ditugaskan oleh Koordinator dan Chief Lomba KM dan bertanggung jawab kepada Koorodinator Lomba/Juri dan Chief Juri KM, mengawasi jalannya lomba burung agar tercapai yang fairplay, ikut menilai jalannya lomba burung dan melaporkannya pada Korlap Lomba Burung saat itu.
“Korlap Panitia dilarang kontak dengan Juri Lomba, karena akan menggangu jalannya penjurian,” jelas CJ.
Kemudian, lanjut CJ, memantau burung-burung yang kerja namun juri tidak sempat memantaunya. Mengawasi juri-juri yang bertugas yang disinyalir KKN dengan panitia, dengan menilai burung-burung yang tidak bekerja namun juri berusaha menjadikan juara.
“Apabila diindikasikan ada unsur KKN atau tidak profesional, maka Koordinator Lomba/Juri KM memberikan peringatan melalui Manajer Juri yang bertugas,” ujarnya.
Dan apabila juri bekerja tidak profesional dan sudah diperingatkan, maka Koordinator Juri/Lomba KM yang berkoordinasi dengan Ketua berhak memberhentikan juri yang bertugas tersebut melalui manajernya.
Peraturan Lomba KM
Lomba KM wajib menggunakan “Peraturan Lomba KM”, dimana lomba KM ini sudah diterapkan di beberapa lomba KM, terutama dimulai dari Lomba HUT KM VI di Ungaran, Lomba Lebaran KM, Lomba Duta KM CUP II, KM CUP 2013, Pemilu KM Cup, Walikota Depok Cup, hingga yang terakhir KM Cup VIII Surabaya.
“Peraturan ini bukan bermaksud untuk mempersulit pelomba di KM, namun demi ketertiban dan bertujuan untuk menegakkan lomba agar berjalan lancar dan tertib sehingga lomba akan fairplay sesuai idaman kicaumania semuanya,” tutur CJ.
Setiap Lomba KM akan diumumkan di web www.kicaumania.or.id serta akan disebarkan kepada pelomba di event lomba KM. Peraturan Lomba KM akan selalu diupdate sesuai dengan masukan para kicaumania, KM selalu terbuka dan siap menerima masukan.
Jarak Pagar
Jarak pagar sangat membantu ketertiban lomba, terlalu dekat akan mengakibatkan pelomba cenderung berteriak dengan kencang sehingga mengganggu kinerja penjurian. Jarak pagar untuk lomba nasional atau regional adalah minimal 10 meter (semakin jauh semakin bagus), dan latberan sekitar 6 meter.
Tiket Gosok
Tiket gosok untuk lomba nasional dan regional wajib diadakan demi terciptanya fairplay. Koordinator Lomba/Juri KM mengawal ticketing ini dari mulai pembuatan sampai pendistribusian ke peserta lomba.
“Agar benar-benar fairplay maka, pengocokan dilakukan di lapangan dan disaksikan minimal oleh 10 peserta lomba,” papar CJ.
Perekap
Perekap atau perumus hasil penjurian yang dilakukan oleh orang di luar KM wajib didampingi oleh internal KM. Hal ini untuk menghindari adanya kecuarangan penambahan nilai mentok atau menghindari burung yang tidak layak diikutkan masuk daftar juara.
Nominasi
Model nominasi ini bertujuan untuk menyeleksi burung yang layak masuk juara 1-3. Dalam nominasi ini, setiap juri mencari maksimal 3 burung terbaik untuk diajukan kepada petugas nominasi. Dari hasil pengumpulan nominasi, maka akan didapatkan burung-burung yang layak masuk juara 1-3.
“Model nominasi Lomba Burung KM yang menggunakan juri independent bisa menggunakan nominasi tertutup atau terbulka. Masalah ini kita serahkan ke Koordinator Juri/Lomba KM untuk pengaturannya,” jelas CJ.
Dari hasil nominasi, maka akan dilakukan pembandingan burung-burung yang layak juara. Nominasi adalah bagus karena untuk mengantisipasi juri yang nyelonong menjuarakan burung tertentu.
Ketegasan
Semua pelomba adalah teman, biasanya panitia mempunyai rasa tidak enak dalam menegakkan peraturan, misalnya menancapkan bendera PERINGATAN atau Bendera DISKUALIFIKASI. KM akan menempatkan teman-teman Duta KM yang bertugas di TNI untuk membantu jalannya lomba ini sehingga ketegasan benar-benar dilaksanakan, terutama yang teriak.
Pengurus dan Panitia/Juri Dilarang Menurunkan Burung
Pengurus inti KM: Ketua/Waka, Sekjend, Koordinator Juri/Lomba KM, Chief Juri , Chief Lomba KM, Semua panitia yang terlibat di Lomba KM, serta Juri dan Korlap dilarang menurunkan burungnya di Lomba KM.
Ini untuk menghindari pemikiran negatif pelomba lainnya, walau seandainya burung panitia, juri dan korlap bisa juara adalah murni, KM tetap melarang, dan pelarangan ini dimasukan dalam Peraturan Lomba KM.
Demikian standar Lomba KM terutama bagi yang ingin bekerja sama dengan KM dalam mengadakan lomba burung berkicau agar memahami. KM juga sudah mempunyai Job Deskripsi dan Standard Operasional Prosedure (SOP) KM.
Peraturan lomba ini bagi KM bukanlah target organisasi, hal ini demi terciptanya lomba yang baik, teratur, dan minim KKN serta fairplay sesuai idaman kicaumania Indonesia.
Sumber : http://www.kicaumania.or.id/kenali-lomba-burung-berkicau-standar-km-yuk/
Murai Sakti Bawa Pulang Mobil Avanza di Presiden Cup IV
JAKARTA, KM – Lomba burung berkicau Presiden Cup IV yang digelar di Partkir Selatan, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Minggu 2 Oktober 2016 telah sukses digelar. Acara yang dihelat dua tahunan ini telah berhasil menyerap sedikitnya 6.000 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.
BnR selaku organisasi yang menyelenggarakan hajatan ini membuka 108 kelas dari 19 jenis burung ini digelar dalam empat lapangan dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir malam hari pukul 21.00 WIB. Sempat diwarnai hujan di sore hari, namun antusias kicaumania tetap tidak surut. Ditambah pengunjung beberapa acara lainnya di area yang sama, tak ayal Parkir Selatan Senayan penuh sesak.
Total hadiah yang ditawarkan panitia total mencapai Rp 1,5 miliar ditambah satu unit mobil Avanza OTR, belum termasuk doorprize antara lain 3 unit sepeda motor, 5 unit televisi, uang tunai Rp 1 juta, dan lain-lain. Lomba terbilang lancar meski terpaksa berakhir hingga malam hari.
Kelas paling bergengsi, Murai Batu Presiden yang tiketnya dibanderol Rp 3,5 juta dengan hadiah satu unit mobil Avanza OTR baru berhasil disabet MS (Murai Sakti) milik H Sukarto (SKR SF Cicurug). MS berhasil mengungguli jawara Piala Raja 2016 Ohara milik Prio Sutrisno (AK 47 SF Bandung) yang harus puas di posisi runner up dengan hadiah Rp 35 juta dan juara III diraih Speed Jogger milik Sien Ronny membawa hadiah Rp 15 juta.
Lomba yang paling ditunggu-tunggu kicaumania se-nusantara ini juara umumnya direbut juara bertahan Fitri BKS untuk Single Fighter (SF) dengan hadiah Rp 5 juta dan B16 Team sabet juara umum Bird Club (BC) dengan hadiah Rp 10 juta disusul 279 Team sebagai runner up dengan hadiah Rp 2,5 juta.
Persaingan burung-burung mewah tersaji dalam Presiden Cup IV ini, khususnya burung-burung yang memperkuat Fitri BKS dan Sien Ronny (SR) yang satu tahun terakhir ini selalu menorehkan namanya di event-event besar silih berganti.
Di kelas Murai Batu, ada nama-nama burung ternama yang memperkuat Sien Ronny SF seperti MS (Murai Sakti), Speed Joger, Golden Boy, Maha Dewa, Super Bedjo, Dahlia 46, Jimat, Kitaro, Armed, Euo, Biker, Arjuna, Raja Rimba, Ketu, Viking, Pitbul, Bocah Ganteng, Temon, Edan. Sedangkan yang memperkuat Fitri BKS antara lain Murai Batu Madu Bala, Singo Edan, Monster, Herkules, Prabu Anom, Venus, Algojo, Jet Lee, Panglima Kumbang, Legend. Di kelas Murai Batu nama Sien Ronny berhasil mengungguli Vitri BKS dalam meraih juara tiga besar.
Beda cerita di kelas Love Bird, Fitri BKS jauh lebih unggul dibanding Sien Ronny. Burung-burung fenomenal juga terbagi rata memperkuat kedua SF ini. Antara lain Awe We, Fretty, Roro, Laras, Putra Kutai, Remix, dan Soldadu yang memperkuat Fitri BKS. Sedangkan Kusumo, Putri Dewi, Srikandi, Zuviter, Ronggeng, Elizabet, Boboho memperkuat Sien Ronny.
“Kemenangan ini bukan punya saya pribadi, tapi punya teman-teman dan saudara-saudara semua yang telah mendukung V3 BKS. Mudah-mudahan kedepannya makin kompak dan makin solid. Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan dan kerja keras kalian semua,” ujar Fitri BKS.
Dalam perebutan juara BC juga tidak kalah sengit. Meski juara satunya didominasi para SF, namun perebutan point antara B16 Team yang dikomandoi H. Sadat dengan 279 Team yang dikomandani Edy PLN sangat ketat.Bahkan sangking tipisnya peraihan point, sempat terjadi protes dari kubu 279 Team kepada panitia, namun akhirnya panitia tetap memutuskan B16 Team sebagai juara BC.
Di antara sengitnya persaingan di Presiden Cup IV, Duta KM masih bisa mengharumkan nama www.kicaumania.or.id (KM). Om Rusdy yang juga salah satu founder KM, Cucak Ijo miliknya yang bernama C-Monk Su-Boncu berhasil nyeri. C-Monk Su-Boncu berhasil menyabet juara pertama di kelas Wakil Presiden dengan tiket Rp 2 juta dan kelas Menteri dengan tiket Rp 300 ribu. Duta KM lainnya yang berhasil menorehkan prestasi di Presiden Cup IV ada Om Martinus dengan Branjangan kesayangannya Fortune yang menjadi juara III di kelas Branjangan B AMB dan Giyo KM yang Love Bird andalannya berhasil meraih juara IV di kelas Love Bird A Gurah.
Kali ini, panitia Presiden Cup memang telah memperketat peraturan dalam perebutan juara umum. Ada beberapa syarat yang harus diikuti peserta untuk mendapatkan nilai dalam ajang kali ini, seperti yang tertulis di belakang jadwal yang dipegang peserta saat ini, yaitu nama pemilik dan nama burung sudah dicantumkan dan tertulis di struk, struk harus masuk kedalam kotak sebelum burung digantangkan, struk yang akan dipakai yang ada dalam kotak saja saat digantangkan, ada coretan atau terlambat atau salah satu kolom dalam struk tidak terisi maka dianggap batal poinnya.
Kemudian nama burung dan pemilik yang akan mengikuti poin SF dan BC sudah terdaftar pada hari Sabtu 1 Oktober 2016, burung yang tidak terdaftar terlebih dahulu tidak dapat diikutkan poin SF dan BC, dan bilamana burung tidak terdaftar dan menang poinnya tidak bisa digunakan untuk poin SF dan BC.
Data SF dan BC ini akan diinput di system, dan data tersebut yang nantinya jadi patokan siapa saja yang akan menyumbangkan point untuk SF atau BC. Apabila nanti ada peserta burungnya juara, tetapi tidak ada namanya di system, maka pointnya tidak akan dimasukan dan langsung dianulir.
BnR selaku organisasi yang menyelenggarakan hajatan ini membuka 108 kelas dari 19 jenis burung ini digelar dalam empat lapangan dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir malam hari pukul 21.00 WIB. Sempat diwarnai hujan di sore hari, namun antusias kicaumania tetap tidak surut. Ditambah pengunjung beberapa acara lainnya di area yang sama, tak ayal Parkir Selatan Senayan penuh sesak.
Total hadiah yang ditawarkan panitia total mencapai Rp 1,5 miliar ditambah satu unit mobil Avanza OTR, belum termasuk doorprize antara lain 3 unit sepeda motor, 5 unit televisi, uang tunai Rp 1 juta, dan lain-lain. Lomba terbilang lancar meski terpaksa berakhir hingga malam hari.
Kelas paling bergengsi, Murai Batu Presiden yang tiketnya dibanderol Rp 3,5 juta dengan hadiah satu unit mobil Avanza OTR baru berhasil disabet MS (Murai Sakti) milik H Sukarto (SKR SF Cicurug). MS berhasil mengungguli jawara Piala Raja 2016 Ohara milik Prio Sutrisno (AK 47 SF Bandung) yang harus puas di posisi runner up dengan hadiah Rp 35 juta dan juara III diraih Speed Jogger milik Sien Ronny membawa hadiah Rp 15 juta.
Lomba yang paling ditunggu-tunggu kicaumania se-nusantara ini juara umumnya direbut juara bertahan Fitri BKS untuk Single Fighter (SF) dengan hadiah Rp 5 juta dan B16 Team sabet juara umum Bird Club (BC) dengan hadiah Rp 10 juta disusul 279 Team sebagai runner up dengan hadiah Rp 2,5 juta.
Persaingan burung-burung mewah tersaji dalam Presiden Cup IV ini, khususnya burung-burung yang memperkuat Fitri BKS dan Sien Ronny (SR) yang satu tahun terakhir ini selalu menorehkan namanya di event-event besar silih berganti.
Di kelas Murai Batu, ada nama-nama burung ternama yang memperkuat Sien Ronny SF seperti MS (Murai Sakti), Speed Joger, Golden Boy, Maha Dewa, Super Bedjo, Dahlia 46, Jimat, Kitaro, Armed, Euo, Biker, Arjuna, Raja Rimba, Ketu, Viking, Pitbul, Bocah Ganteng, Temon, Edan. Sedangkan yang memperkuat Fitri BKS antara lain Murai Batu Madu Bala, Singo Edan, Monster, Herkules, Prabu Anom, Venus, Algojo, Jet Lee, Panglima Kumbang, Legend. Di kelas Murai Batu nama Sien Ronny berhasil mengungguli Vitri BKS dalam meraih juara tiga besar.
Beda cerita di kelas Love Bird, Fitri BKS jauh lebih unggul dibanding Sien Ronny. Burung-burung fenomenal juga terbagi rata memperkuat kedua SF ini. Antara lain Awe We, Fretty, Roro, Laras, Putra Kutai, Remix, dan Soldadu yang memperkuat Fitri BKS. Sedangkan Kusumo, Putri Dewi, Srikandi, Zuviter, Ronggeng, Elizabet, Boboho memperkuat Sien Ronny.
“Kemenangan ini bukan punya saya pribadi, tapi punya teman-teman dan saudara-saudara semua yang telah mendukung V3 BKS. Mudah-mudahan kedepannya makin kompak dan makin solid. Saya mengucapkan terima kasih atas perjuangan dan kerja keras kalian semua,” ujar Fitri BKS.
Dalam perebutan juara BC juga tidak kalah sengit. Meski juara satunya didominasi para SF, namun perebutan point antara B16 Team yang dikomandoi H. Sadat dengan 279 Team yang dikomandani Edy PLN sangat ketat.Bahkan sangking tipisnya peraihan point, sempat terjadi protes dari kubu 279 Team kepada panitia, namun akhirnya panitia tetap memutuskan B16 Team sebagai juara BC.
Di antara sengitnya persaingan di Presiden Cup IV, Duta KM masih bisa mengharumkan nama www.kicaumania.or.id (KM). Om Rusdy yang juga salah satu founder KM, Cucak Ijo miliknya yang bernama C-Monk Su-Boncu berhasil nyeri. C-Monk Su-Boncu berhasil menyabet juara pertama di kelas Wakil Presiden dengan tiket Rp 2 juta dan kelas Menteri dengan tiket Rp 300 ribu. Duta KM lainnya yang berhasil menorehkan prestasi di Presiden Cup IV ada Om Martinus dengan Branjangan kesayangannya Fortune yang menjadi juara III di kelas Branjangan B AMB dan Giyo KM yang Love Bird andalannya berhasil meraih juara IV di kelas Love Bird A Gurah.
Kali ini, panitia Presiden Cup memang telah memperketat peraturan dalam perebutan juara umum. Ada beberapa syarat yang harus diikuti peserta untuk mendapatkan nilai dalam ajang kali ini, seperti yang tertulis di belakang jadwal yang dipegang peserta saat ini, yaitu nama pemilik dan nama burung sudah dicantumkan dan tertulis di struk, struk harus masuk kedalam kotak sebelum burung digantangkan, struk yang akan dipakai yang ada dalam kotak saja saat digantangkan, ada coretan atau terlambat atau salah satu kolom dalam struk tidak terisi maka dianggap batal poinnya.
Kemudian nama burung dan pemilik yang akan mengikuti poin SF dan BC sudah terdaftar pada hari Sabtu 1 Oktober 2016, burung yang tidak terdaftar terlebih dahulu tidak dapat diikutkan poin SF dan BC, dan bilamana burung tidak terdaftar dan menang poinnya tidak bisa digunakan untuk poin SF dan BC.
Data SF dan BC ini akan diinput di system, dan data tersebut yang nantinya jadi patokan siapa saja yang akan menyumbangkan point untuk SF atau BC. Apabila nanti ada peserta burungnya juara, tetapi tidak ada namanya di system, maka pointnya tidak akan dimasukan dan langsung dianulir.
Subscribe to:
Posts (Atom)